- Surga merupakan tempat yang diperuntukkan bagi seorang hamba yang selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Ada sebuah pertanyaan yang menarik untuk dibahas, yaitu apakah penduduk surga mengalami tidur? Dalam Al-Qur’an dan hadits banyak digambarkan bagaimana indahnya kehidupan di surga dan semua penduduk surga akan mendapatkan kenikmatan abadi. Tetapi apakah semua penduduk surga juga mengalami tidur?
Sumber: Kumpulanmisteri.com |
Sungguh beruntung bagi seorang hamba yang dapat menikmati keindahan surga karena tempat ini merupakan tempat terindah dan di dalamnya terdapat banyak kenikmatan yang disediakan untuk para penghuninya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Inilah kehidupan akhirat menurut islam.
Dalam Al-Qur’an dan hadist telah banyak dijelaskan bagaimana dahsyatnya keindahan dan kenikmatan surga yang tidak dapat ditemui di dunia ini. Semua keindahan dan kenikmatan yang ada di dunia ini hanya sebagian kecil atau bahkan tidak ada secuil dari keindahan dan kenikmatan surga. Maka tak heran jika Rosulullah selalu menyerukan kepada umatnya untuk beriman dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Namun ada satu pertanyaan yang banyak dipertanyakan oleh orang yaitu apakah penghuni surga juga mengalami tidur seperti ketika di dunia?
Semua penduduk surga tidak mengalami tidur, hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang menjelaskan bahwa tidur merupakan saudara dari kematian, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa di surga kelak tidak akan ada tidur, mati, tua, sakit, gelisah, sedih, buang air besar maupun buang air kecil, dan tidak ada bau busuk. Setiap wanita penghuni surga juga tidak akan mengalami haid atau nifas, selain itu setiap penghuni surga juga tidak memiliki rasa benci, dendam, dan dengki. Semua penghuni surga juga tidak memiliki rasa dendam dalam dada mereka karena Allah telah mencabutnya sehingga mereka memasuki surga dalam keadaan suci dan murni tanpa ada satu kecacatan apapun. Hal ini sesuai dengan QS. Al-Hijr ayat 47 yang menerangkan bahwa setiap penghuni surga akan dicabut rasa dendam dalam dada mereka sehingga mereka menjadi suci murni dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi kepada seluruh penghuni surga. Inilah kehidupan akhirat menurut al-quran.
Dalam QS. Al-Furqan ayat 24 telah dituliskan dengan jelas bahwa surga merupakan tempat yang paling baik dan paling indah sebagai tempat tinggal serta sebagai tempat istirahat. Bagaimana makna dari ayat ini?
Makna kata istirahat dalam ayat ini tidak merujuk pada kata tidur. Kata istirahat dalam ayat ini artinya adalah seluruh penghuni surga sebelumnya harus melewati hisab terlebih dahulu kemudian mereka dapat beristirahat di surga yang telah disediakan Allah untuk hambanya yang beriman yang bertaqwa kepada-Nya. Di dalam surga mereka dapat memiliki waktu untuk menikmati keindahan dan kenikmatan surga yang telah disediakan dan mereka tidak akan merasa bosan dengan keindahan surga yang mereka rasakan. Inilah kehidupan di akhirat menurut Al-Qur’an.
Manusia hidup di dunia ini hanya sementara saja dan bahkan kehidupan dunia ini hanyalah ladang untuk menanam kebaikan untuk bekal kehidupan diakhirat kelak karena kehidupan akhirat merupakan kehidupan yang abadi sehingga jika manusia selama di dunia menanam keburukan dan tidak bertaqwa kepada Allah maka dapat dipastikan mereka tidak akan mendapat surga bahkan mereka tidak dapat mencium harumnya surga. Sungguh beruntung bagi manusia yang senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah maka ganjaran yang pantas untuk mereka adalah surga dengan segala keindahannya.
Demikian informasi seputar fatwa ulama: apakah penduduk surga mengalami tidur? Dan ternyata penghuni surga tidak pernah tidur karena tidur merupakan sahabat kematian dan di surga nanti tidak ada kematian.
Sumber: Kumpulanmisteri.com
Artikel Terkait
Ternyata Penduduk Surga Tidak Mengalami Tidur, Ini Penjelasannya
4/
5
Oleh
Unknown